Untuk mewujudkan dalam meningkatkan keamanan dan salah satu layanan Garuda Indonesia Cargo yang ditujukan kepada para pengguna jasa terus menerus serta bisa mencoba mendekatkan diri kepada para pengguna, terutama yang selalu setia pengguna jasa cargo, maka SBU Garuda Cargo akan bekerja sama dengan salah satu Unit Corporate Security Garuda Indonesia (persero) Tbk, untuk meningkatkan dan mengembangkan suatu kemitraan secara bekerja sama baik Garuda Indonesia dengan Regulated Agent. Mengingat pada tanggal 14 Juni 3013, PT Garuda Indonesia (persero) Tbk, telah bekerja sama dengan menandatangani tiga Regulated Agent yaitu PT Duta Angkasa Prima kargo, PT Angkasa Pura Solusi dan PT Buana Sarana Transindo.
Beberapa penandatangan dalam bekerja sama yang dilakukan oleh VP SBU Garuda Cargo yaitu Bapak Yon Sugiono dengan Bapak Rajendra Kartawiria, Direktur Utama PT Angkasa Prima Kargo dengan Bapak Muhammad Nur yang merukapan salah satu saksi dari VP Corporate Security, Bapak Mochamad Djadja dan Direktur PT Buana Sarana Transindo, dan Bapak Hasudungan Pandiangan, Presiden Direktur PT Angkasa Pura Solusi.
Dari pemilihan tiga Regulated Agent tersebut merupakan salah satu yang didasari oleh beberapa hal, seperti mempunyai sarana dan infrastruktur yang dapat memadai dan selalu mencapai minimal tonase 1,100,00 kg selama perbulannya. Maka dari tiga Agent tersebut pastinya akan melakukan pengamanan, penerimaan, pemeriksaan fisik dan penanganan kargo dan pos yang dilakukan dengan salah satu jalur khusus (fast track) pada saat akan diterima di warehouse. Selain itu, Garuda Indonesia Cargo pastinya akan menempatkan minimal empat orang dari setiap regulated agent untuk mendapatkan pemantauan proses Acceptance, Supervisi AVSEC dan capture data yang mana salah satu barang pengirimannya tidak akan melewati acceptance yang di proses random check di warehouse Garuda Indonesia Cargo.
Dengan danya kerjasama ini merupakan salah satu One Stop Service yang dilakukan dan diberikan oleh Garuda Indonesa Cargo kepada para pengguna pelanggan dan jasa. Menurut dari salah satu situs resmi mengatakan bahwa pada saat ini bisnis cargo masih mengalami penurunan yang terjadi dengan adanya krisis Eropa.